Rabu, 10 Oktober 2012

Melupakan atau Dilupakan


Memilih melupakan atau dilupakan saya rasa keduanya bukanlah pilihan yang nyaman untuk dijalani. Saat memilih melupakan seseorang, kitapun harus ekstra kerja keras. Terkadang yang terjadi saat memaksakan diri untuk melupakan sesuatu ataupun seseorang, yang terjadi justru sebaliknya *ini curhat banget seh..:D*. Try too hard to forget, yang terjadi justru kita terus mengingat-ingat hal yang ingin dilupakan itu. *karena agak maksa  kali ya ngelupainnya*

Jadi harus bagaimana?
Apa memilih untuk dilupakan itu jauh lebih baik?
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat menanyakan pendapat salah seorang teman yang dengan sedikit pemaksaan melakukan interogasi kecil-kecilan padanya, tentang perasaannya saat harus melupakan seseorang. Apa yang dia rasakan saat harus melupakan orang yang dia sayangi, karena takdir mengharuskannya melakukan semua itu, karena si belahan jiwa pujaan hati itu sudah memutuskan untuk menerima pinangan hati dari orang lain. Mungkin saya gak akan tahu bagaimana susahnya dia berjuang untuk melupakan sosok yang selama ini sangat dia kagumi. 

Pada kenyataannya, yang terjadi memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Menurutnya, sampai saat inipun dia masih sulit untuk menata hatinya, masih sulit berkompromi dengan hatinya karena rasa yang sama itu masih bertahan di hatinya. Unfortunately, hal itu hanya dia yang merasakan. Sedangkan sosok yang berusaha untuk dilupakannya itu saat ini sedang sangat berbahagia menjalani kehidupan barunya.

Yuk move on.. :)
Memilih untuk melupakan atau dilupakan mungkin memang adalah hal yang sulit. Tapi sampai kapanpun kehidupan ini akan tetap berjalan. Mau sampai kapan terus “berkubang” sama kenangan? Apalagi hal yang dikenang itu adalah kenangan yang pahit, tentunya hal itu akan merugikan diri kita sendiri. Lanjutkan hidupmu kawan, karena kamu juga berhak untuk meraih kebahagiaannmu sendiri.

Percayalah,  kamu pasti akan mendapatkan yang lebih baik darinya suatu saat nanti.

“Jangan terlalu terpaku dengan orang yang meninggalkan kita. Karena yakinlah seseorang yang datang akan jauh lebih baik”
pict. from here

Jumat, 27 Juli 2012

Tuhan Tahu, Tapi Menunggu

Pict. from here
Bener banget, judul postingan saya kali ini sama seperti judul chapter ke 5 dari buku Sang Pemimpi, dari Bang Andrea Hirata. Bukan sedang ingin mereview isi buku tersebut, tapi saya hanya tertarik dengan judul "Tuhan Tahu, Tapi Menunggu".

Tanpa kita sadari, kadang kita justru tidak pernah sabar dalam menanti terkabulnya doa-doa dan harapan yang selama ini kita sampaikan padaNya. Kita jadi mudah sekali mengeluh bahkan protes ke Allah, jadi sering terlontar ungkapan kenapa begini dan bukan begitu, seandainya ini yang terjadi dan bukan itu. STOP!

Kata-kata itulah yang membuat kita jadi kurang bersyukur. Sabar, tegar, dan jangan menyerah. Allah pasti tau lelahmu. :)

Saat Dia menetapkanmu untuk berhenti, maka berhentilah. Karena ada saatnya nanti “lampu hijau” pada saat yang telah ditetapkanNya akan menuntunmu ke arah yang tepat dan aman untuk melangkah. Percayalah padaNya, karena DIA tahu, tapi menunggu. -mitayuniar

Kerena Dia tahu, tapi menunggu. Menunggu apa?
Tentunya menungggu saat yang tepat untuk mengabulkan doa-doa dan harapan kita. Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang kita butuhkan, bahkan gak kita mintapun setiap hari tetap saja dapat kita nikmati dalam helaan nafas sepanjang hari.

Akan ada saat dimana penantianmu akan menjadi berarti, karena setelah menunggu sekian lama apa yang kamu harapkan benar-benar nyata. Tentu kamu perlu bersyukur akan semua itu suatu saat nanti. -mitayuniar

Yakinlah bahwa Allah gak pernah meninggalkan kita sedetikpun. Kasih sayang Allah itu dapat kita rasakan dari detak jantung kita, helaan napas kita, begitu banyak anugerah Allah yang terkadang luput kita syukuri. Masa' baru dikasi ujian kesabaran oleh Allah sebentar aja, udah ngambek dan protes ke Allah kalau kita jadi gak mau berdoa lagi. Jangan yah! :)
Skali lagi tanamkan dalam hati kita bahwa Allah Maha Rahman dan Maha Rahiim, Dia pasti mendengar doa-doa dan harapan kita, dan akan mengabulkannya pada saatnya nanti. Kapan? Nantikan aja, karena Dia tahu, tapi menunggu..:)

Kamis, 19 Juli 2012

Mari Saling Memaafkan (Marhaban Ya Ramadhan ) ^^

Pict. from here
Betapa nyamannya berada di tengah kumpulan adik-adik kecil yang lucu ini. Betapa anggunnya sosok mereka, berceloteh tanpa rasa malu dan canggung mengungkapkan apa saja yang mereka ingin katakan. Melihat gadis-gadis kecil itu berbisik-bisik kemudian tertawa, entahlah apa yang mereka bicarakan. Yang pasti jauh dari masalah kesedihan, duka, apalagi galau. Bahkan mungkin kata-kata itu belum pernah mereka kenal sebelumnya. *Ya iyalah yaa,, masa' kecil-kecil udah galau :D*.

Di sudut lain saya mengamati *mengamati beda-beda tipis sama bengong mungkin yah*, jagoan-jagoan kecil disana sibuk memeragakan aksi laga mereka yang masih "amatir" yang hanya mereka tiru dari tokoh Super Hero favoritnya. Jujur aja saya merasa nyaman melihat keakraban yang ditunjukkan mereka, dengan pura-pura saling menendang, meninju. *semoga tetap pura-pura yaa* :D

Sementara itu tak jarang akan ada tangis terdengar, yah namanya juga anak-anak. Tangis dan tawa selalu berselang-seling di tengah keasyikan mereka bercengkrama. Cukup hanya dengan saling menyapa, kembali bersalaman, tersenyum simpul malu-malu. Lalu kembali tenggelam dengan aksi mereka, tak ada rasa dendam sama sekali. Karena mereka menganggap segala kesalahpahaman itu layaknya seperti sebuah game. 

Seperti sebuah game yang dengan mudahnya kembali ke awal hanya dengan menekan tombol reset. Hingga tangis dan pertengkaran kecil diantara mereka takkan pernah lekat dalam memori ingatan mereka, tersapu dengan senyum dan tawa riang dalam kebersamaan itu.

Jujur aja, kita sangat kalah dari bocah-bocah lucu ini. Kita yang orang dewasa ini terkadang begitu mementingkan ego kita pribadi, sehingga melupakan pentingnya mereset segala "luka" itu agar tak membekas  bahkan meninggalkan kekecewaan yang mendalam. Jadi haruskah kita belajar dari mereka apa itu memaafkan?
 
Apalagi momentum Ramadhan yang sebentar lagi menyapa, sangat pas digunakan untuk saling memaafkan. Gak perlu gengsi. Memaafkan ataupun dimaafkan dua-duanya sama-sama indah. Lebih indah rasanya menjalani ibadah pada Bulan Suci Ramadhan, tanpa adanya dendam, ataupun masih menyimpan amarah sama seseorang. Kebetulan juga, pagi tadi saya mendengar pengajian di TV, dimana seorang Ustadz yang memberi ceramah berkata "Sebelum memasuki Ramadhan sebaiknya kita sudah meminta maaf kepada orang tua yang paling utama, kerabat, sahabat, atau siapapun yang pernah tanpa sengaja kita lukai hatinya".
 
Untuk itu saya sebelumnya juga mau mengucapkan "Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan ". Yuk, kita sucikan hati dari prasangka, dari amarah, dan menjalankan ibadah di Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini dengan sebaik-baiknya. Insya Allah..:)
 
Marhaban Ya Ramadhan..:)

Senin, 16 Juli 2012

Everything Happen for a Reason


Saya percaya bahwa Allah itu sengaja dan tidak pernah tidak sengaja. Seseorang atau apapun itu dihadirkan di hidup saya atas sebuah alasan, dia menawarkan kebahagiaan juga kekecewaan, ada yang sesaat ada juga yang menetap, dia datang silih berganti meninggalkan canda tawa tak jarang juga menyisakan luka. Tapi saya percaya Allah sengaja membiarkan saya melalui berbagai ujian kesabaran, kegagalan, dan segala pernak-pernik kegalauan lainnya. Mungkin saya sedih, kecewa, bahkan terluka, tapi jauh di balik itu semua Allah telah mempersiapkan sesuatu yang indah.

Bersabarlah menanti. Karena sesuatu yang terbaik tidak selalu datang pada giliran pertama.

Apapun yang terjadi saat ini di hidup saya, sungguh saya sangat yakin Allah memiliki andil disana. Terntu saja hal ini adalah yang terbaik bagi saya, hanya saja saya yang belum menyadari semua itu.

"Yaa Rabbi, bendungan kecil di sudut mata ini biarlah hanya Engkau yang mengetahui,karena hamba percaya suatu saat nanti tangis gundah ini akan Engkau gantikan dengan tangis bahagia.Selama hamba percaya dan yakin selama itupula ada jalan terbaik yang Engkau persiapkan.:) "

Sejak dalam kandungan ibu, Allah telah memerintahkan malaikat untuk mencatat tentang sesuatu yang pasti terjadi dalam hidup kita. Kelahiran, jodoh, rezeki, dan ajal kita sudah ditetapkan. Subhanallah, begitu perhatiannya Allah masih belum terlahir ke dunia aja segala sesuatu itu telah ditetapkan untuk kita, kita hanya butuh usaha dan doa untuk dapat menjemput segala sesuatu yang telah tersurat dalam hidup kita. Yuk, berusaha lebih keras lagi dalam mencapai asa dan harapan yang selama ini telah kamu titipkan padaNya. Karena Allah lebih mengetahui apa yang terbaik buat kita, jadi bertawakallah setelah kamu selesai melakukan usaha.

Okay,,keep smile n keep khusnudzon to Allah..:)

Senin, 09 Juli 2012

S.A.B.A.R


Pict from here
Lagi-lagi lima huruf ajaib yang terangkai menjadi satu kata indah penuh makna itulah yang harus selalu saya “pelihara” dan “tanamkan” dalam hati dan pikiran saya.
Saat ikhtiar sudah kamu lakukan, lantas sabar dan tawakkal adalah kelanjutan sikap yang harus diambil. Berdoa padaNya, semoga Ia meridhoi segala ikhtiar yang kamu tempuh. Aamiin
Saat ada yang sekedar curhat, atas hidup ini yang terasa sulit, beban hidup yang terasa menghimpit, dan atas impian yang belum juga terwujud. Maka satu kata pamungkas itulah yang bisa saya hadirkan sebagai sentuhan manis di tengah kekalutan hatinya. Saat pada akhirnya mereka menjawab dengan ungkapan “sabar, sabar terus,,saya bosen! Mau sabar sampai kapan?!”

Jujur aja, saya gak lebih tau sampai kapan sabar itu harus kamu pelihara dalam dirimu. Apa dengan memilih mengeluh justru menyelesaikan masalah? Pastinya juga gak kan, jadi opsi yang paling tepat itu sudah pasti bersabar. Nantikan saja. Ingat, sesuatu yang terbaik itu gak selalu datang pada giliran pertama. Jadi, nantikan saja. :)
“...Mereka yang bersabarlah yang akan dicukupkan pahalanya tanpa batas” (QS: Az-Zumar :10)
Subhanallah, begitu besar balasan atas sikap sabar yang justru kita pilih ditengah kesulitan yang menerpa. Bukankah Allah gak pernah ingkar janji? Jadi kenapa justru gak percaya hikmah dan buah kesabaran itu pasti akan Allah jawab pada saatnya nanti. Pasti! :)

Kamis, 07 Juni 2012

Di Balik Tangis Ada Senyuman

Pict. From Here
Gak akan selamanya kesedihan itu terus mewarnai hari-hari kita, suatu saat nanti masa sedih itupun akan berlalu. Karena begitulah hidup, "roda kehidupan" ini akan senantiasa berputar, right!
Jadi janganlah dengan adanya kesedihan membuat senyum termanis yang telah Allah anugerahkan itu hilang dari keseharian kita. Katakan dengan lantang pada masalah itu, bahwa kita takkan gentar karena ada kuasa Allah yang Maha Segalanya.

Dimana ada tangisan, disitu ada senyuman. Dimana ada kesedihan, akan ada keceriaan. Teruskan berusaha walaupun ujian datang melanda.

Masalah itupun ada, sudah diatur kadar dan porsinya oleh Allah. Sudah sepantasnya kita bukannya menyesali yang telah terjadi, tetapi segera move on dan katakan pada diri sendiri bahwa kita siap menyongsong hari esok yang lebih baik.. :)

Kalau lagi galau gini..*lagi galau kok pake pengumuman,,#jitak*
saya pribadi selalu berusaha bersyukur atas karunia yang Allah berikan pada saya,, teringat wajah-wajah polos yang selalu bisa mengajarkan saya apa itu sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup. Di sudut itu, saya selalu sempatkan menatap wajah mereka adik-adik kecil yang tangguh menjalani hidup ini. Tak lupa pula saya panjatkan doa untuk mereka, agar Allah memudahkan jalan mereka hari ini, esok, dan seterusnya..Aamiin.. :)

Saya merasa keluhan galau yang terasa menghimpit ini, gak ada apa-apanya dibandingkan peluh yang mereka teteskan setiap hari demi berjuang menjalani hidup ini *#Salut* .

Dan kini saya mengerti.. *ngerti apanya ta?*..
Iaa.. Dan kini saya mengerti ujian kesabaran ini karena Allah begitu menyayangi saya. *Emang selama ini kemana aja, baru nyadar sekarang..hadeuh :D*... Hehe..gak kemana-mana kok, tapi saat ini saya sungguh tergerak untuk lebih mengerti ada maksud Allah di balik setiap ujian kesabaran yang DIA berikan.. ^^

Fighting..:)

Minggu, 06 Mei 2012

Pasti Bisa!


Kegagalan adalah cara Allah mengajarkan kepada saya tentang pantang menyerah, kesabaran, kerja keras,dan percaya diri.
Saya pribadi pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidup saya, merasa sedih, galau, kecewa, tentunya versi saya ya..:). Perasaan itu wajar aja saya dan kita semua alami sebagai manusia, yang jadi gak biasa kalau terus-terusan “tenggelam” dalam perasaan sedih. Move on dong.. :)

Percayalah, Allah memberikan ujian kepada hambaNya karena Ia yakin kitapun pasti bisa melewatinya..^^
Saat mengalami moment bahagia, terkabulnya harapan dan doa-doa yang selama ini kita harapkan tentunya lidah ini mudah sekali mengucap syukur padaNya. Tapi kenapa, justru lidah ini terasa kelu saat menghadapi ujian kegagalan dariNya, yang muncul justru kata-kata kenapa, seandainya bukan begini dan seandainya begitu. Hey.. terlalu banyak kenapa dan seandainya itu yang membuat kita jadi gak bersyukur.

Dalam menghadapi ujian kenaikan kelas atau kelulusan saja kita butuh diuji, untuk melihat sejauh mana pemahaman kita terhadap bekal ilmu yang selama ini diberikan. Gak mungkin juga kan dalam menghadapi ujian kelulusan untuk tingkat SD/SMP, tapi soal-soal yang diberikan adalah soal-soal setingkat SMA. Karena semua pasti sudah disesuaikan dengan tingkat pemahaman kita. Begitu juga dengan Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan memberikan ujian di luar batas kesanggupan kita. Segala permasalahan apapun itu, InsyaAllah ada jalan keluarnya. Pasti bisa!
Setelah melewati jalan kerikil berbatu tajam dan jalan yang berliku, akan ada sungai indah nan jernih sesudahnya.
Apa lagi yang selalu membuat kita bersedih dan galau?
Masalah cintakah itu?
Percayalah akan janjiNya. Bukankah Allah tidak pernah ingkar janji, jadi nantilah saja JanjiNya. “Laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik begitu juga sebaliknya”. Tugas sebenarnya untuk kita di bumi Allah ini untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari hari ke hari. Setuju?
Atau masalah masa depankah itu?
Masa depan itu masih bersifat ghaib, bukankah saya hidup di masa kini. Jadi kenapa dong masih sibuk galau dengan masa depan yang masih menjadi misteri.*sok bijak*

Jangan sampai jadi gak sopan sama Allah, setelah begitu banyak Nikmat yang diberikan, berbagai kemudahan dalam hidup, keluarga yang utuh, dan masih banyak lagi yang luput untuk kita syukuri. Yang sering terjadi justru munculnya falsafah "Rumput tetangga jauh lebih indah" Ampuni kami ya Rabb..:)

Ketika kita ikhlas dan sabar menjalani kehidupan, hidup ini gak akan lagi terasa beban. Terimalah setiap episode perjalanan hidup ini sebagai rencana Allah yang indaah atas hidup kita.
Keep khusnudzon. Pasti bisa!

 

Just a little note ^_^ Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting