Sabtu, 19 Oktober 2013

Someday :)


Titipkan Pada Allah apa yang menjadi harapanmu

Saat ini bukan lagi saatnya untuk terus tenggelam dalam pikiran-pikiran kusut yang terus membebani hati, pikiran dan perasaanmu sendiri. Yang kamupun sadari, semakin hari akan “menggerogoti” semangat yang kamu bangun perlahan-lahan, *tolong jangan seperti ini :(*. Sudah saatnya kamu berusaha menutrisi diri dengan pikiran-pikiran positif, memotivasi diri, dan tetap berbaik sangka atas segala ketetapan Allah atas hidupmu.

Di dunia ini gak ada yang abadi. Tangis dan tawa itupun pasti ada masanya. Saat sekarang kamu merasa bendungan kecil di sudut mata itu seolah-olah menjadi teman setia, Laa Tahzan. Pada saatnya nanti akan tiba saatnya duka lara itu akan Allah ganti dengan kebahagiaan asalkan kamu bersyukur dan selalu berbaik sangka

Jika saat ini kamu merasa hopeless, lantas kamu kemanakan Allah dan segala kemahakuasaanNya? Dimana keyakinanmu atas segala takdir dan kuasa yang telah ditetapkanNya atas semua makhlukNya? Gak deh.. Jangan pernah jadi gak sopan seperti itu sama Allah, dengan begitu banyak anugerah yang telah diberikan, lalu kamu hanya memilih untuk mengeluh dan mengeluh hanya karena harapanmu belum Allah kabulkan.


Tanpa kamu  sadari, mengeluh itu justru hanya akan melelahkan dirimu sendiri. Percayalah Dia tahu lelahmu

Yakinlah Allah sudah mengatur segalanya dengan sangat indah, dan akan indah pada saatnya nanti. Kamu jadi sering mengeluh karena berpikir terlalu jauh tentang kehidupan ini yang kamu ingin agar bisa berjalan sesuai dengan apa yang kamu inginkan.*kan gak mungkin gitu yah. Itu namanya egois*
Tetap semangat menjalani hidup ini, karena kemuliaan hidup ini tidak akan pernah tertukar. Sampaikan pada Allah dalam setiap doa dan munajatmu  padaNya bahwa kAMU menginginkan ini dan membutuhkan itu.

yakinlah, dalam setiap “semoga” yang lirih kamu sampaikan padaNya akan selalu didengarnya. Dan akan dikabulkanNya pada saatnya nanti

Kapan?
Akan ada saatnya nanti..:)
Someday..:)

Rabu, 10 Oktober 2012

Melupakan atau Dilupakan


Memilih melupakan atau dilupakan saya rasa keduanya bukanlah pilihan yang nyaman untuk dijalani. Saat memilih melupakan seseorang, kitapun harus ekstra kerja keras. Terkadang yang terjadi saat memaksakan diri untuk melupakan sesuatu ataupun seseorang, yang terjadi justru sebaliknya *ini curhat banget seh..:D*. Try too hard to forget, yang terjadi justru kita terus mengingat-ingat hal yang ingin dilupakan itu. *karena agak maksa  kali ya ngelupainnya*

Jadi harus bagaimana?
Apa memilih untuk dilupakan itu jauh lebih baik?
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat menanyakan pendapat salah seorang teman yang dengan sedikit pemaksaan melakukan interogasi kecil-kecilan padanya, tentang perasaannya saat harus melupakan seseorang. Apa yang dia rasakan saat harus melupakan orang yang dia sayangi, karena takdir mengharuskannya melakukan semua itu, karena si belahan jiwa pujaan hati itu sudah memutuskan untuk menerima pinangan hati dari orang lain. Mungkin saya gak akan tahu bagaimana susahnya dia berjuang untuk melupakan sosok yang selama ini sangat dia kagumi. 

Pada kenyataannya, yang terjadi memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Menurutnya, sampai saat inipun dia masih sulit untuk menata hatinya, masih sulit berkompromi dengan hatinya karena rasa yang sama itu masih bertahan di hatinya. Unfortunately, hal itu hanya dia yang merasakan. Sedangkan sosok yang berusaha untuk dilupakannya itu saat ini sedang sangat berbahagia menjalani kehidupan barunya.

Yuk move on.. :)
Memilih untuk melupakan atau dilupakan mungkin memang adalah hal yang sulit. Tapi sampai kapanpun kehidupan ini akan tetap berjalan. Mau sampai kapan terus “berkubang” sama kenangan? Apalagi hal yang dikenang itu adalah kenangan yang pahit, tentunya hal itu akan merugikan diri kita sendiri. Lanjutkan hidupmu kawan, karena kamu juga berhak untuk meraih kebahagiaannmu sendiri.

Percayalah,  kamu pasti akan mendapatkan yang lebih baik darinya suatu saat nanti.

“Jangan terlalu terpaku dengan orang yang meninggalkan kita. Karena yakinlah seseorang yang datang akan jauh lebih baik”
pict. from here

Jumat, 27 Juli 2012

Tuhan Tahu, Tapi Menunggu

Pict. from here
Bener banget, judul postingan saya kali ini sama seperti judul chapter ke 5 dari buku Sang Pemimpi, dari Bang Andrea Hirata. Bukan sedang ingin mereview isi buku tersebut, tapi saya hanya tertarik dengan judul "Tuhan Tahu, Tapi Menunggu".

Tanpa kita sadari, kadang kita justru tidak pernah sabar dalam menanti terkabulnya doa-doa dan harapan yang selama ini kita sampaikan padaNya. Kita jadi mudah sekali mengeluh bahkan protes ke Allah, jadi sering terlontar ungkapan kenapa begini dan bukan begitu, seandainya ini yang terjadi dan bukan itu. STOP!

Kata-kata itulah yang membuat kita jadi kurang bersyukur. Sabar, tegar, dan jangan menyerah. Allah pasti tau lelahmu. :)

Saat Dia menetapkanmu untuk berhenti, maka berhentilah. Karena ada saatnya nanti “lampu hijau” pada saat yang telah ditetapkanNya akan menuntunmu ke arah yang tepat dan aman untuk melangkah. Percayalah padaNya, karena DIA tahu, tapi menunggu. -mitayuniar

Kerena Dia tahu, tapi menunggu. Menunggu apa?
Tentunya menungggu saat yang tepat untuk mengabulkan doa-doa dan harapan kita. Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang kita butuhkan, bahkan gak kita mintapun setiap hari tetap saja dapat kita nikmati dalam helaan nafas sepanjang hari.

Akan ada saat dimana penantianmu akan menjadi berarti, karena setelah menunggu sekian lama apa yang kamu harapkan benar-benar nyata. Tentu kamu perlu bersyukur akan semua itu suatu saat nanti. -mitayuniar

Yakinlah bahwa Allah gak pernah meninggalkan kita sedetikpun. Kasih sayang Allah itu dapat kita rasakan dari detak jantung kita, helaan napas kita, begitu banyak anugerah Allah yang terkadang luput kita syukuri. Masa' baru dikasi ujian kesabaran oleh Allah sebentar aja, udah ngambek dan protes ke Allah kalau kita jadi gak mau berdoa lagi. Jangan yah! :)
Skali lagi tanamkan dalam hati kita bahwa Allah Maha Rahman dan Maha Rahiim, Dia pasti mendengar doa-doa dan harapan kita, dan akan mengabulkannya pada saatnya nanti. Kapan? Nantikan aja, karena Dia tahu, tapi menunggu..:)
 

Just a little note ^_^ Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting